Saturday, March 11, 2006
Ramadhan Bulan Penuh Barokah
Salah satu keistimewaan kita umat Muhammad adalah dianugerahi bulan yang mulia yaitu bulan Ramadhan. Di bulan inilah kita diperintahkan untuk melakukan puasa guna menjadi orang-orang yang bertakwa, sebagaimana firman Allah swt, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,(al-Baqarah[2]:183). Selain itu di bulan ini juga turunlah ayat pertama dari al-Qur'an yaitu firman Allah swt, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(al-'Alaq[96]:1-5).
Sudah sepantasnya pada bulan ini, kita bersungguh-sungguh dalam menjalankan amal ibadah berupa puasa, membaca al-Qur'an, tarawih, qiyamullail, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya. Berpuasa artinya tidak hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga menahan pandangan dari melihat kepada hal-hal yang diharamkan Allah, menjaga lisan dari perkataan yang tidak diridhai Allah, menjaga seluruh anggota tubuh dari melakukan perbuatan yang menyebabkan maksiat pada Allah, juga menahan amarah jangan sampai melampiaskan kemarahan yang hal itu akan membatalkan pahala puasa.
Selain itu pada bulan Ramadhan ini, hendaknya kita banyak membaca al-Qur'an. Karena pada bulan inilah diturunkannya al-Qur'an. Sebagaimana firman Allah swt, Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).(al-Baqarah[2]:185). Artinya jangan sampai sehari saja kita melalui bulan ini tanpa bacaan al-Qur'an. Selain membaca al-Qur'an hendaknya kita mentadabburi maknanya, serta mengamalkan isinya. Sisakanlah waktu entah itu satu jam ataupun setengah jam dalam sehari untuk membaca dan mentadabburi makna al-Qur'an. Karena dengan mentadabburi makna al-Qur'an, iman kita semakin tebal dan hati kitapun menjadi semakin tenang.
Ibadah yang hanya ada pada bulan Ramadhan adalah shalat tarawih. Shalat tarawih sunnahnya dikerjakan dengan berjamaah. Mintalah kepada Allah agar dalam bulan ini kita diberi kemampuan untuk melakukan shalat tarawih sebulan penuh. Jangan sampai kesempatan untuk melaksanakan shalat tarawih dikalahkan dengan hal-hal yang lain, karena sungguh merugi orang yang diberi kesempatan namun dia tidak mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Selain itu usahakanlah untuk beriktikaf sehabis shalat tarawih, setemngah ataupun satu jam. Karena itu akan melatih ketika kita pada saat sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Dimana pada saat itu sangat disunnahkan untuk melakukan i'tikaf di masjid.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari hadits Yahya bin Yahya bahwasanya Rasulullah apabila menginginkan untuk melakukan i'tikaf aka beliau shalat subuh kemudian masuk ke tempat i'tikafnya. Dan Rasulullah memerintahkan untuk didirikan (dibuat) tempat untuk i'tikafnya, kemudian dibuatlah tempat i'tikaf untuk Rasulullah. Rasulullah menginginkan untuk i'tikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan, kemudian Rasulullah memerintahkan untuk membuat tempat i'tikaf untuk istrinya Zainab lalu dibuatlah tempat i'tikaf .....(HR Muslim, kitab i'tikaf).
Pada Ramadhan kali ini, kita telah memasuki tahun ajaran baru perkuliahan di al-Azhar. Alangkah baiknya kalau hari-hari yang kita lalui, kita isi dengan menuntut ilmu di kuliah. Selain itu merupakan sarana menuju surga juga merupakan kewajiban kita dan amanh yang kita emban saat kita berniat untuk kuliah di Mesir. Mungkin masih lekat diingatan kita bagaimana orang tua kita bersusah payah mencarikan biaya untuk keberangkatan kita ke Mesir, bagaimana nasehat dari orang tua, para guru, sanak keluarga ketika kita akan pergi ke Mesir. Mereka semua berharap agar kita sungguh-sungguh menuntut ilmu dan mereka semua menanti agar ketika kita pulang kelak membawa ilmu yang akan kita ajarkan kepada masyarakat kita. Ingatlah bahwasanya kita berada di Mesir dengan membawa amanah, amanah dari orang tua, dari keluarga, dari masyarakat dan amanah dari Allah sebagaimana firman-Nya, Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(at-Taubah[9]:122).
Marilah kita isi Ramadhan kali ini dengan bersungguh-sungguh meningkatkan ketakwaan kita, amal ibadah kita sehingga kita benar-benar menjadi orang yang bertakwa di sisi Allah. Ada baiknya saya akhiri dengan sebuah p yang berbunyi:
Dengan ilmu hidup menjadi mudah
Dengan seni hidup menjadi indah
Dengan iman hidup menjadi terarah
Dengan Ramadhan hidup menjadi barokah.
Tanta, 30 September 2005.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment